Kamis, 01 Juni 2017

Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah( RESUME 3)



RESUME 3


Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Terkait dg program pemberian layanan bantuan kepada siswa dalam upaya mencapai perkembangan yg optimal, melalui interaksi yang sehat dengan lingkungan.
Pengertian Bimbingan dan Konseling
l  Bimbingan merupakan suatu upaya pemberian bantuan kepada peserta didik dalam mencapai perkembangan optimal yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar.
l  Konseling merupakan layanan utama bimbingan dalam upaya membantu individu agar mampu mengembangkan diri dan mengatasi masalah melalui hubungan tatap muka atau melalui media, baik secara perorangan maupun kelompok.
Ragam bimbingan menurut masalah
l  Bimbingan akademik.
Diarahkan  untuk membantu individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah akademik :
   - Pengenalan kurikulum.
   - Pemilihan jurusan.
   - Cara belajar.
   - Penyelesaian tugas dan latihan.
   - Pencarian dan penggunaan sumber belajar
l  Bimbingan sosial pribadi.
Membantu individu dlm perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah karir :
   - Pemahaman terhadap jabatan, tugas kerja.
   - Pemahaman kondisi dan kemampuan diri.
   - Pemahaman kondisi lingkungan.
   - Perencanaan dan pengembangan karir.
   - Penyesuaian pekerjaan.
   - Pemecahan masalah karir yang dihadapi.
l  Bimbingan karir
Membantu individu dlm perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah karir :
   - Pemahaman terhadap jabatan, tugas kerja.
   - Pemahaman kondisi dan kemampuan diri.
   - Pemahaman kondisi lingkungan.
   - Perencanaan dan pengembangan karir.
   - Penyesuaian pekerjaan.
   - Pemecahan masalah karir yang dihadapi

Tujuan Bimbingan
l  Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan masa yang  akan datang
l  Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki seoptimal mungkin
l  Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan
l  Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat maupun lingkungan kerja.

Fungsi Bimbingan
l  Pemahaman, membantu siswa memahami potensi yang dimilikinya.
l  Preventif, mengantisipasi masalah dan berusaha mencegahnya.
l  Pengembangan, berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
l  Perbaikan (penyembuhan), membantu siswa yang telah memiliki masalah.
l  Penyaluran, membantu siswa memilih kegiatan pemantapan penguasaan karir.
l  Adaptasi, memilih metode pendidikan sesuai dengan kemampuan individu.
l  Penyesuaian, membantu siswa menyesuaikan diri dengan program pendidikan

Prinsip-prinsip Bimbingan
l  Bimbingan diperuntukkan bagi semua individu baik bermasalah maupun tidak,
l  Bimbingan bersifat individualisasi yang memandang setiap individu itu unik,
l  Bimbingan menekankan hal yang positif yang membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri,
l  Bimbingan merupakan usaha bersama dimana konselor, guru-guru dan kepala sekolah saling bekerjasama,
l  Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan,
Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting (adegan) kehidupan dimana bimbingan tidak hanya dapat berlangsung di sekolah

Jenis Layanan Bimbingan
l  Pelayanan pengumpulan data tentang siswa dan lingkungannya sbg usaha utk mengetahui diri individu seluas-luasnya & latar belakang lingkungannya.
l  Penyajian informasi yang menyajikan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan yang diperlukan individu.  Orientasi/Orientation (Cara belajar, ergaulan., Artikulasi (Articulation – khusus untuk calon siswa), dll.  
l  Konseling merupakan layanan terpenting dalam program bimbingan yang memfasilitasi individu memperoleh bantuan pribadi secara langsung.
l  Penempatan (Placement) dan  Tindak lanjut (Follow-up – khusus untuk alumni): pilihan kegiatan ekstrakurikuler, pilihan program studi, pilihan sekolah lanjutan, tindak lanjut., dll.

l  Konsultasi(Consultation)
    - Dengan petugas administrasi sekolah
    - Dengan staf pengajar.
    - Dengan orangtua siswa – secara
      individual atau dalam bentuk pertemuan
      dengan para orangtua.
Penilaian dan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui tujuan apa saja yang telah dicapai dari program yang  dilaksanakan

Asas Bimbingan dan Konseling
l  rahasia,
l   sukarela,
l  terbuka,
l  kegiatan,
l  mandiri,
l  kini,
l  dinamis,
l  terpadu,
l  harmonis,
l  ahli (menggunakan kaidah-kaidah profesional),
l  ahli tangani kasus (memberikan kepada yang lebih ahli),
l  tut wuri handayani (mengayomi).

Pendekatan Bimbingan
l  Pendekatan Krisis, membantu individu yang datang sesuai dengan masalah yang dihadapinya dengan lebih menggunakan pendekatan psikoanalisa.
l  Pendekatan Remedial, membantu memperbaiki kesulitan dan kelemahan individu dengan lebih menggunakan pendekatan behavioristik.
l  Pendekatan Preventif, mengajarkan pengetahuan dan keterampilam untuk mencegah dan mengantisipasi masalah.
l  Pendekatan Perkembangan, menggunakan teknik pembelajaran, pertukaran informasi, bermain peran, tutorial, dan konseling.

Kualitas Pribadi Konselor
Karakteristik kualitas pribadi konselor:

1.       pemahaman diri (mengetahui masalah yg harus diselesaikan)
2.       kompeten,
3.       kesehatan psikologis,
4.       dapat dipercaya,
5.       jujur,
6.       kekuatan (agar klien merasa aman),
7.       bersikap hangat,
8.       active responsiveness (bersifat dinamis),
9.       sabar,
10.   kepekaan (menyadari  masalah yg tersembunyi pada klien),
11.   kesadaran holistic (memahami klien secara utuh).


PENDIDIKAN PRA SEKOLAH(RESUME 2)



RESUME 2
PENDIDIKAN PRA SEKOLAH
Adalah pendidikan usia dini dari lahir sampai masuk sekolah termasuk PAUD yaitu  pada usia 3-6 tahun pada masa early childhood .

Hal ini sesuai dengan hak anak, sebagaimana diatur dalam UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Salah satu dari hak ini adalah bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan danpengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dngan minat dan bakatnya.
Pendidikan anak usia dini dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal daninformal.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini
dalam PAUD sendiri dibagi menjadi PAUD formal yaitu TamanKanak-Kanak (TK) dan Raudhatul Atfal (RA); dan PAUD non-formal yang terdiri dari Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA)

Tujuan umum didirikannya PAUD
Mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya di masa depan, termasuk siap memasuki pendidikan dasar

.Tujuan khusus didirikannya PAUD.
1.Mampu merangsang  perkembangan fisiknya, antara lain: menggunakan keterampilan gerak tubuh, melakukan ibadah, mengenal dan percaya kepada Tuhan YME dan mencintai sesama.
2.Mampu merangsang perkembangan moral, antara lain: menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat dalam proses berpikir dan belajar.
3.Mampu merangsang perkembangan kognitif, antara lain: berpikir logis, kritis, kreatif mengenal lingkungan alam, sosial, memberi alasan, berperan di masyarakat dan menghargai keragaman sosial budaya
4.Mampu merangsang perkembangan sosial anak, antara lain: peka terhadap irama, nada, birama, berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta menghargai hasil karya  yang kreatif.
5.Penigkatan kualitas kesehatan status gizi anak, melalui kegiatan PMT dan peningkatan pengetahuan dan pemahaman orang tua tentang tumbuh kembang anak

Tugas PAUD yaitu target dan cara yang harus dipersiapkan guru untuk anak murid yaitu seperti
Ø  Moral dan nalr nalar agama
Ø  Sosial dan emosional
Ø  Kognitif
Ø  Bahasa
Ø  Fisik / motorik
Ø  Kemandirian dan seni
Ø  Segala sesuatunya untuk siap memasuki sekolah dasar

Manfaat PAUD bagi anak pra sekolah

Manfaat PAUD bagi anak pra sekolah adalah mereka yang belum berumur 6 tahun bisa bersekolah melalui PAUD ini, karena didalam PAUD itu sendiri bukan hanya pendidikan formal yang diajarkan melainkan pendidikan non formal.Pada dasarnya mengarahkan pendidikan kepada anak sebelum umur 6 tahun itu lebih baik, karena anak bisa merasakan kegiatan bersekolah meskipun belum mencapai umur. Misalkan, mereka bisa bermain dengan teman sebayanya dan pendidik pun akan mengarahkan ke arah permainan yang bermanfaat bagi si anak.
Jadi, manfaat PAUD bagi anak pra sekolah, mereka bisa merasakan sekolah sebelum memasuki sekolah yang sebenarnya dan mempunyai bekal pendidikan yang telah di ajarkan di PAUD.

PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (RESUME 1)







RESUME 1
PENDIIKAN ANAK BERKUBUTUHAN KHUSUS
1. PENGERTIAN
Pengertian anak luar biasa adalah anak yang membutuhkan pendidikan dan layanan untuk mengoptimalkan potensi kemanusiaanya secara utuh akibat adanya perbedaan kondisi denga anak lainnya. Ciri cirri dapat dilihat pada mental,kemampuan sensorik ,motorik, emosional dan pada perilaku.
Terdapat beberapa istilah sebagai berikut.
Disability adalah keterbatasan (ketidakmampuan) personal yang membatasi pelaksanaan fungsi seseorang atau kecacatan misalkan tidak ada tangan
Impairment adalah (kelemahan) dalam bidang kesehatan diartikan sebagai adanya setiap kelemahan atau keadaan abnormal secara fisiologi dan atau secara struktur dan fungsi anatomi lainnya atau misalkan kerusakan pada bagian otak.
Handicap (keterhambatan) adalah sebagai suatu hasil yang diperoleh dari impairment dan disability yaitu membatasi seseorang melakukan suatu aktivitas normal, lebih mengarah kepada hubungan social misalkan ketidakmampuan anak buta
At risk ,anak yang meskipun tidak terindentifikasi memiliki kerusakan namun berpeluang mengalami hambatan dan masalah tertentu.
2. PELABELAN TERHADAP ANAK LUAR BIASA
Perlu memperhatikan sikap professional dari orang yang melakukan identifikasi , ada criteria yang jelas, dan tidak hanya focus pada klasifikasi, tetapi juga pada masalah dan penangan yang tepat
Dampak positif yaitu memungkinkan anak menerima dan mendapat perlakuan byang tepat dari lingkungan
Dampak negatif yaitu dapat membuat lingkungan memandang anak secara negatif begitu juga anak memandang dirinya sendiri secara negatif.
3.PENDIDIKAN ANAK LUAR BIASA DI INDONESIA
UU RI NO.2 TAHUN 2003 tentang system pendidikan nasional, Bab VI pasal  32 (1) :
Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, menta, sosial dan /atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa

4.TUJUAN PLB DI INDONESIA
Mengembangkan kehidupan anak didik dan siswa sebagai pribadi
Mengembangkan kehidupan anak didik dan siswa sebagai anggota masyarakat
Mempersiakan siswa untuk dapat memiliki ketrampilan sebagai bekal memasuki dunia kerja
Mempersiapkan anak didik dan siswa untuk mengikuti pendidikan lanjutan

5.BENTUK BENTUK GANGGUAN DAN BENTUK PENDIDIKAN
a. Gangguan penglihatan, termasuk kepada murid yang low vision dan murid yang buta sejak lahir
SLB : SLB A untuk Tuna Netra
Persyaratan :surat rekomendasi tuna natra dan keterangan dari dokter mata dan umur sebaiknya 3-7 tahun dan tidak lebih dari 14 tahun
Saalah satu tugas penting untuk mengajar anak yang menderita gangguan atau kerusakan penglihatan adalah menetukan modalitas seperti sentuhan atau pendengaran yang dengannya murid dapat belajar dengan baik (Bowe,2000).
b.Gangguan  pendengaran ,adalah mereka atau anak yang tuli sejak lahir atau menderita tuli sesaat masih anak anak biasanya lemah dalam kemampuan berbicara dan bahasanya.
SLB : SLB B untuk tuna rungu
Persyaratan : surat rekomendasi dari dokter THT dan umur sebaiknya 5- 11 tahun.
Pendekatan pendidikan untuk membantu anak anak ini adalah pendekatan oral yaitu menggunakan metode membaca gerak bibir, speech reading (menggunakan alat visual untuk membaca) dan sejenisnya. Dan pendekatan Manual yaitu bahasa isyarat atau mengeja jari (spelling finger)
c. Mental retardasi adalah kondisi usia sebelum 18 tahun yang di tandai dengan rendahnya keceradasan sehari hari.
SLB : SLB C untuk tuna grahita  dimana IQ 50-75
C1 : untuk tuna grahita IQ 25-50
Persyaratan : keterangan IQ dari psikolog, keterangan dari sekolah terakhir dan umur sebaiknya 5,5 -11 tahun
Pendidikan untuk anak ini diberi dukungan seperti Intermittent, limited, extensive,pervasive.
d. Gangguan ortopedik biasanya berupa gangguan karena cedera di otak (cerebral palsy) dan Gangguan kejang kejang (seizure)
SLB : SLB D untuk tuna daksa dengan IQ normal
D1 : untuk tuna daksa dengan <normal
Persyaratan :  keterangan dokter umum, ortepedi dan syaraf, dan keterangan psiklog dan umur 3-9 tahun
e. Gangguan bicara dan bahasa adalah anak yang memiliki masalah dalam berbicara (seperti gangguan artikulasi ,gangguan suara, dan gangguan kefasihan bicara) dan ;problem bahasa seperti kesuliatan menerima informasi dan mengekspresikan bahasa .
SLB : SLB G untuk Tuna Ganda
Pendekatan dapat dilakukan dengan pendekatan multisensory untuk proses belajar
Persyaratan : keterangan dari dokter dan psikolog
f. Tuna laras vadalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial
SLB : SLB E untuk tuna laras
persyaratan : anak pernah mengalami kesulitan menyesuaikan diri atau pernah melakukan kejahatan, umur antara 6-18 tahun
6. HAL LAIN YANG PENTING
Prinsip normalisasi  menyatakan bahawa setiap anak yang memiliki keterbatasan mendapatkan pendidikan dan lingkungan senormal mungkin.implikasi dari normalisasi adalah
 LRT atau least restructive environmental yaitu prinsip yang menyatakan bahwa setting pendidikan yang paling memeungkinkan peserta didik memncapai sukses adalah kelas regular.
IEP atau Individualized educational program adalah program pembelajaran jangka panjang setiap peserta didik berkebutuhan khusus yang disusun dengan cara merumuskan kebutuhan peserta didik