RESUME
1
PENDIIKAN ANAK BERKUBUTUHAN KHUSUS
1.
PENGERTIAN
Pengertian
anak luar biasa adalah anak yang membutuhkan pendidikan dan layanan untuk
mengoptimalkan potensi kemanusiaanya secara utuh akibat adanya perbedaan
kondisi denga anak lainnya. Ciri cirri dapat dilihat pada mental,kemampuan
sensorik ,motorik, emosional dan pada perilaku.
Terdapat
beberapa istilah sebagai berikut.
Disability
adalah keterbatasan (ketidakmampuan) personal yang membatasi pelaksanaan fungsi
seseorang atau kecacatan misalkan tidak ada tangan
Impairment
adalah (kelemahan) dalam bidang kesehatan diartikan sebagai adanya setiap
kelemahan atau keadaan abnormal secara fisiologi dan atau secara struktur dan
fungsi anatomi lainnya atau misalkan kerusakan pada bagian otak.
Handicap
(keterhambatan) adalah sebagai suatu hasil yang diperoleh dari impairment dan
disability yaitu membatasi seseorang melakukan suatu aktivitas normal, lebih
mengarah kepada hubungan social misalkan ketidakmampuan anak buta
At risk
,anak yang meskipun tidak terindentifikasi memiliki kerusakan namun berpeluang
mengalami hambatan dan masalah tertentu.
2. PELABELAN TERHADAP ANAK LUAR
BIASA
Perlu
memperhatikan sikap professional dari orang yang melakukan identifikasi , ada
criteria yang jelas, dan tidak hanya focus pada klasifikasi, tetapi juga pada
masalah dan penangan yang tepat
Dampak
positif yaitu memungkinkan anak menerima dan mendapat perlakuan byang tepat
dari lingkungan
Dampak
negatif yaitu dapat membuat lingkungan memandang anak secara negatif begitu
juga anak memandang dirinya sendiri secara negatif.
3.PENDIDIKAN
ANAK LUAR BIASA DI INDONESIA
UU RI
NO.2 TAHUN 2003 tentang system pendidikan nasional, Bab VI pasal 32 (1) :
Pendidikan
khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan
dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, menta,
sosial dan /atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa
4.TUJUAN PLB DI INDONESIA
Mengembangkan
kehidupan anak didik dan siswa sebagai pribadi
Mengembangkan
kehidupan anak didik dan siswa sebagai anggota masyarakat
Mempersiakan
siswa untuk dapat memiliki ketrampilan sebagai bekal memasuki dunia kerja
Mempersiapkan
anak didik dan siswa untuk mengikuti pendidikan lanjutan
5.BENTUK BENTUK GANGGUAN DAN
BENTUK PENDIDIKAN
a.
Gangguan penglihatan, termasuk kepada murid yang low vision dan murid yang buta
sejak lahir
SLB :
SLB A untuk Tuna Netra
Persyaratan
:surat rekomendasi tuna natra dan keterangan dari dokter mata dan umur sebaiknya
3-7 tahun dan tidak lebih dari 14 tahun
Saalah
satu tugas penting untuk mengajar anak yang menderita gangguan atau kerusakan
penglihatan adalah menetukan modalitas seperti sentuhan atau pendengaran yang
dengannya murid dapat belajar dengan baik (Bowe,2000).
b.Gangguan pendengaran ,adalah mereka atau anak yang
tuli sejak lahir atau menderita tuli sesaat masih anak anak biasanya lemah
dalam kemampuan berbicara dan bahasanya.
SLB :
SLB B untuk tuna rungu
Persyaratan
: surat rekomendasi dari dokter THT dan umur sebaiknya 5- 11 tahun.
Pendekatan
pendidikan untuk membantu anak anak ini adalah pendekatan oral yaitu
menggunakan metode membaca gerak bibir, speech reading (menggunakan alat visual
untuk membaca) dan sejenisnya. Dan pendekatan Manual yaitu bahasa isyarat atau
mengeja jari (spelling finger)
c.
Mental retardasi adalah kondisi usia sebelum 18 tahun yang di tandai dengan
rendahnya keceradasan sehari hari.
SLB :
SLB C untuk tuna grahita dimana IQ 50-75
C1 :
untuk tuna grahita IQ 25-50
Persyaratan
: keterangan IQ dari psikolog, keterangan dari sekolah terakhir dan umur
sebaiknya 5,5 -11 tahun
Pendidikan
untuk anak ini diberi dukungan seperti Intermittent, limited,
extensive,pervasive.
d.
Gangguan ortopedik biasanya berupa gangguan karena cedera di otak (cerebral
palsy) dan Gangguan kejang kejang (seizure)
SLB :
SLB D untuk tuna daksa dengan IQ normal
D1 :
untuk tuna daksa dengan <normal
Persyaratan
: keterangan dokter umum, ortepedi dan
syaraf, dan keterangan psiklog dan umur 3-9 tahun
e.
Gangguan bicara dan bahasa adalah anak yang memiliki masalah dalam berbicara
(seperti gangguan artikulasi ,gangguan suara, dan gangguan kefasihan bicara)
dan ;problem bahasa seperti kesuliatan menerima informasi dan mengekspresikan
bahasa .
SLB :
SLB G untuk Tuna Ganda
Pendekatan
dapat dilakukan dengan pendekatan multisensory untuk proses belajar
Persyaratan
: keterangan dari dokter dan psikolog
f. Tuna
laras vadalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan
kontrol sosial
SLB :
SLB E untuk tuna laras
persyaratan
: anak pernah mengalami kesulitan menyesuaikan diri atau pernah melakukan
kejahatan, umur antara 6-18 tahun
6. HAL LAIN YANG PENTING
Prinsip
normalisasi menyatakan bahawa setiap
anak yang memiliki keterbatasan mendapatkan pendidikan dan lingkungan senormal
mungkin.implikasi dari normalisasi adalah
LRT atau least restructive environmental yaitu
prinsip yang menyatakan bahwa setting pendidikan yang paling memeungkinkan
peserta didik memncapai sukses adalah kelas regular.
IEP atau
Individualized educational program adalah program pembelajaran jangka panjang
setiap peserta didik berkebutuhan khusus yang disusun dengan cara merumuskan
kebutuhan peserta didik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar